Saat kita berdoa sebenarnya kita sedang mengakses sumber energi yang luar biasa. Dengan berdoa sebenarnya kita sedang “meminjam” kekuatan Tuhan. Dan dengan berusaha setelah berdoa
kita sedang menyediakan “media” agar kekuatan-kekuatan tersebut
bekerja.
Tuhan tidaklah bekerja seperti
yang ditampilkan dalam sinetron-
sinetron keagamaan yang banyak
menjamur di berbagai stasiun
televisi.
Tuhan tidaklah menurunkan solusi
terhadap permasalahan kita
“langsung dari langit”. Tuhan
selalu menunjukkan kehadirannya
dalam peristiwa-peristiwa yang
biasa, dengan cara-cara yang
biasa, melalui orang-orang yang
biasa pula. Tuhan menghadirkan
kebetulan-kebetulan dalam hidup
kita.
Dalam konteks Tuhan sebenarnya
tidak ada yang namanya
kebetulan. Semuanya berlangsung
dalam sebuah scenario besar.
Skenario Tuhan.
Ketika sehelai daunpun jatuh di
lauful mahfudz telah tercatat dalam KetetapanNya, apalah lagi
keunikan dan keeksentrikan
seseorang yang menggambarkan
potensi akal, hati dan nafsunya.
Lalu kembalilah ke Jalannya
dengan bersusah payah atau
lapang, karena mau tidak mau
akhirat itu adalah ada, dan kita
harus mati dulu untuk bertemu
Rabb kita.
Ketika tawakal, ikhlas, sabar,
qanaah telah sampai pada
puncaknya, apakah seorang
hamba masih membutuhkan
makhluk untuk memenuhi
kebutuhannya, padahal seekor
burungpun telah dijamin rejekinya
oleh rabbul alamin. Lalu mengapa
engkau tetap bersedih dengan
ketetapan rabbmu yang
menjadikan engkau tidak
sesempurna harapanmu.
Ketahuilah, engkau sempurna
sebagai manusia dalam fikiranmu,
maka engkau akan sempurna
dalam pandangan tuhan. lalu
apalagi yang engkau keluhkan
tentang dunia, ketika jaminan
rabbmu telah pasti ketika kamu
mengikhlaskan semuanya.
Belajarlah menerima ketetapan
allah yang tidak bisa engkau ubah,
dan berusaha maksimallah
terhadap ketetapan allah yang bisa engkau ubah dan serahkan sisanya kepada rabbmu, lalu berjalanlah di muka bumi dengan
kepala tegak, maka yang di langit
akan mencintaimu, dan dibumi akan menghormatimu.
Ingatlah bahwa hidup ini sudah
ada yang mengatur, bekerja keraslah tapi jangan melanggar
kehendak tuhan. seperti air dalam
sumur yang setiap hari kita timba,
toh airnya tidak pernah kering.
tapi sebaliknya jika kita tidak
mengambilnya, airnya tidak tumpah juga.
Tawakal adalah memperteguh
kepercayaan kepada Allah tentang
apa saja yang telah dijanjikannya.
bagian yang telah ditakdirkan
untukmu, pasti akan sampai
kepadamu. apa yang menimpamu
pasti akan terjadi, meski kamu
berusaha menghindarinya.perkara
yang ditakdirkan untukmu, pasti
tidak akan sampai kepadamu,
meskipun seluruh makhluk
membantumu untuk mewujudkan
hal itu.
Ketika amalan dan ilmu berpadu,
apalah lagi yang menghalangimu
menjalankan tugas
kekhalifahanmu,sehingga kloplah
ayat pembuka kunci-kunci rezki
dan ilmu. Arrahman.. fabiayyi ala i
robbikuma Tukazziban. “Maka
Nikmat Tuhan Yang Mana Lagi
Yang Harus Aku Dustakan?
Wallahualam